Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengertian Sosiolinguistik Dan Kegunaannya

Pengertian sosiologi dan kegunaanya

Pengertian sosiolinguistik dan Kegunaannya 


ruangbelajarlc - Seperti yang sudah disebutkan, sosiolinguistik merupakan ilmu disiplin antara sosial dan linguistik. dua bidang ilmu empiris yang mempunyai kaitan sangat erat. Tentang sosiologi telah banyak batasan yang telah dibuat oleh para sosiolog, yang sangat bervariasi.

Sosiolinguistik adalah cabang ilmu linguistik yang mempelajari hubungan antara bahasa dan masyarakat. Sosiolinguistik juga disebut sebagai linguistik sosial. 

Dalam buku Membina Kemampuan Berbahasa: Panduan ke Arah Kemahiran Berbahasa (1994) karya Mustakim, dinyatakan dalam kegiatan berbahasa, pilihan kata adalah hal yang sangat penting sebab pilihan kata yang tidak tepat dapat menyebabkan ketidakefektifan bahasa yang digunakan, juga dapat mengganggu kejelasan informasi yang disampaikan.

Kesalahpahaman informasi dan rusaknya situasi komunikasi juga sering disebabkan oleh penggunaan pilihan kata yang tidak tepat. Perbedaan pemilihan kata dapat menimbulkan kesan dan efek komunikasi yang berbeda.

Jika individu memakai dua bahasa atau lebih dalam suatu masyarakat, maka terjadi kontak bahasa dengan segala gejala peristiwa kebahasaan. Pada peristiwa itu dapat berlaku ilmu sosiologi sebagai ilmu yang interdisiplin, ragam bahasa, pilihan kata, dan dwi kebahasaan atau bisa disebut juga sosiolinguistik.

Menurut definisi dari Paul Ohoiwutun dalam buku Sosiolinguistik (1997), sifat interdisipliner sosiolinguistik berusaha menjelaskan kemampuan manusia dalam menggunakan aturan-aturan berbahasa secara tepat dalam situasi-situasi yang bervariasi.

Sedangkan Abdul Chaer dan Leonie Agustina dalam buku Sosiolinguistik: Perkenalan Awal (1995), mengatakan bahwa sosiolinguistik berhubungan dengan perincian-perincian pemakaian bahasa yang sebenarnya, seperti deskripsi pola-pola pemakaian bahasa atau dialek dalam budaya tertentu, pilihan pemakaian bahasa atau dialek tertentu yang dilakukan oleh penutur, topik dan latar pembicaraan.

Lebih jauh, masih dalam buku yang sama, didefinisikan sosiolinguistik sebagai bidang antar disiplin yang mempelajari bahasa dalam kaitannya penggunaan bahasa itu dalam masyarakat.

Janet Holmes dalam An Introduction To Sociolinguistic (1995) menulis “sosiolinguitic study the relationship between language and society” (sosiolinguistik mempelajari hubungan antara bahasa dan masyarakat).

Penelitian bahasa dengan tinjauan sosiolinguistik memperhatikan faktor sosial apa saja dalam masyarakat yang mempengaruhi pemakaian bahasa. Faktor sosial tersebut adalah:

  1. Status sosial
  2. Tingkat pendidikan
  3. Umur
  4. Tingkat ekonomi
  5. Agama
  6. Jenis kelamin

Tak hanya itu, bahasa yang digunakan umumnya dipengaruhi oleh faktor situasional, seperti: siapa yang berbicara, bagaimana bentuk bahasanya, kepada siapa, di mana, kapan, dan mengenai masalah apa.

Bahasa dalam studi sosiolinguistik tidak hanya dipandang sebagai struktur saja, tetapi juga dipandang sebagai sistem sosial, sistem komunikasi dan bagian dari kebudayaan masyarakat tertentu.

Rumusan mengenai sosiolinguistik

  1. sosiolinguistik lazim didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari ciri dan perbagai vasiasi bahasa dalam masyarakat
  2. pengkajian bahasa dengan dimensi kemasyarakatan 
  3. sociallinguistic adalah kajian tentang khas variasi bahasa dalam masyarakat

Identitas sosial dari pendengar tentu harus dilihat dari pihak penutur. maka identitas pendenger itu pun dapat erupa anggota keluarga (ayah, ibu, adik kakak, paman, dan sebagainya).


Fungsi sosiolinguistik

Bahasa dalam sosiolinguistik tidak hanya dipandang sebagai struktur saja, tetapi juga sebagai sistem sosial, sistem komunikasi dan bagian dari kebudayaan masyarakat tertentu. Ragam bahasa adalah variasi pemakaian bahasa dalam suatu masyarakat yang berbeda-beda.

Secara umum, fungsi sosiolinguistik adalah untuk mempelajari ragam bahasa, pilihan kata, dan pemakaian kata yang tepat dengan situasi, kondisi dan berbagai faktor lain yang dimiliki lawan bicara, agar tidak terjadi ketidakefisiensian, kesalahpahaman, dan berbagai masalah bahasa lainnya.