Struktur dan Kebahasaan Teks Laporan Percobaan
Menelaah struktur dan kebahasaan teks laporan percobaan
Ruangbelajarlc - Struktur dan kebahasaan teks laporan percobaan tentu sangat berbeda antara keduanya. Jika kita memahami lagi tentang penjelasan materi yang sebelumnya berkaitan dengan cara mengidentifikasi teks laporan percobaan maka didalam materi tersebut terdapat struktur teks laporan percobaan.
Nah! Sekarang apa saja strukturnya? Untuk mengetahui struktur tersebut maka harus melakukan pengamatan terlebih dahulu. Pengamatan berkaitan dengan objek yang dipilih sendiri baik yang bersifat karya ilmiah maupun laporan praktikum.
Teks laporan percobaan adalah sebuah teks yang dihasilkan berdasarkan pengamatan atau penelitian. Hasil dari pengamatan tersebut dibuatlah menjadi kesimpulan mengenai percobaan yang dilakukan.
Kemudian proses melakukan pengamatan tentu berdasarkan urutan yang sesuai dengan struktur yang ada. Untuk mengetahui lebih jelas tentang struktur teks laporan percobaan. Simak penjelasan berikut!
Baca juga : Cara menyimpulkan unsur teks laporan percobaan
Struktur Teks Laporan Percobaan
1. Judul
Untuk yang pertama adalah bagian judul. Judul adalah salah satu pilihan yang nantinya akan digunakan dalam melakukan penelitian. Judul sebaiknya harus mewakili informasi yang disampaikan.
2. Tujuan percobaan
Yang kedua adalah tujuan percobaan. Tujuan percobaan harus mencakup secara lengkap dan sesuai dengan informasi dalam percobaan. Judul percobaan juga sebagai landasan yang paling utama dalam melakukan percobaan.
3. Alat dan bahan
Untuk yang ketiga adalah alat dan bahan yang mencakup beberapa keperluan yang digunakan dalam melakukan percobaan. Alat dan bahan adalah bagian yang yang sangat penting dan harus dipenuhi ketika akan melakukan percobaan. Jangan sampai, alat dan bahan justru diabaikan begitu saja saat melakukan percobaan.
4. Prosedur/cara kerja
Untuk yang ke empat mengenai prosedur atau cara kerja saat melakukan percobaan adalah hal yang paling inti. Karena pada bagian ini terdapat proses pengamatan dari awal sampai selesai. Dengan memperhatikan segala hal yang berkaitan dengan tahapan dan langkah-langkah.
5. Hasil pengamatan
Untuk yang kelima berkaitan dengan hasil pengamatan. Bagian ini mencakup hasil pengamatan yang sesuai dengan apa yang didapatkan saat melakukan percobaan. Data tersebut dibuat secara deskriptif atau dalam bentuk hasil pengamatan.
6. Analisis data dan pembahasan
Untuk yang ke enam adalah analisis data pembahasan yang berisi tentang setiap hasil akhir yang didapat tentu harus benar-benar sesuai dengan percobaan yang dilakukan. Jangan sampai analisis yang dibuat justru keliru jauh dari percobaan tersebut. Analisis harus benar-benar sesuai dengan fakta yang ada.
7. Kesimpulan dan saran
Untuk yang ketujuh atau yang terakhir adalah berupa kesimpulan. Kesimpulan dibuat pada bagian paling akhir saat melakukan percobaan dengan informasi yang jelas dan sesuai. Kemudian terdapat bagian saran yang dibuat dengan tujuan untuk melakukan perbaikan pada proses percobaan berikutnya.
Kaidah Kebahasaan Teks Laporan Percobaan
Setelah mengetahui tentang struktur teks laporan percobaan, maka yang selanjutnya adalah tentang kebahasaan teks laporan percobaan. Kaidah kebahasaan menjadi ketentuan tersendiri saat melakukan hasil pengamatan.
Ciri kebahasaan teks laporan percobaan sebenarnya tidak jauh berbeda dengan kaidah kebahasaan teks yang lain. Misalnya teks percobaan berkaitan dengan teks prosedur. Maka kebahasaan yang terdapat didalamnya adalah sebagai berikut:
1. Sinonim dan antomin
Pada teks laporan percobaan biasanya terdapat kata yang berisi sinonim dan antonim. Sinonim adalah persamaan kata, sedangkan antonim adalah lawan kata.
2. Verba
Verba atau kata kerja adalah kelas kata yang menyatakan suatu tindakan, keberadaan, pengalaman, atau pengertian dinamis lainnya. Biasanya verba menjadi predikat dalam kalimat. Sebagai salah satu kelas kata dalam tuturan kebangsaan, verba mempunyai frekuensi yang tinggi pemakaiannya dalam suatu kalimat.
3. Kalimat perintah
Kalimat perintah yang terdapat dalam teks laporan percobaan seperti kata sebaiknya, hindari, campurkanlah, aduklah, pakailah, dan lain sebagainya.
4. Kata hubung
Kata hubung atau kata sambung lebih digunakan untuk menghubungkan antar setiap kata atau kalimat. Kata hubung atau konjungsi seperti kata dan, atau, namun, selanjutnya, setelah itu, dan lain sebagainya.
5. Kata bilangan
Kata bilangan atau nemeralia adalah kata yang menyatakan jumlah benda atau urutan dalam suatu teks. Kata bilangan dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu bilangan tertentu (takrif) misalnya satu, setengah, ketujuh, serta kata bilangan tak tentu misalnya beberapa, seluruh, banyak dan lain sebagainya.
Jika sudah mengetahui tentang struktur dan kaidah kebahasaan dalam teks laporan percobaan. Maka langkah berikutnya adalah bagian cara menyusun menjadi sebuah kesimpulan yang runtut.
Untuk mengetahui lebih jelas maka kita harus membuat urutan atau sistematika dalam penyusunan. Seperti dalam menentukan kalimat untuk setiap paragraf. Adanya paragraf menjadi sangat penting jika mudah dipahami. Paragraf sendiri terdiri dari paragraf induktif dan paragraf deduktif.
Paragraf induktif adalah jenis paragraf yang dimulai dengan menggunakan hal-hal yang paling khusus berupa kalimat-kalimat penjelas, kemudian dilanjutkan dengan kalimat utama atau pokok pikiran yang ada dibagian akhir paragraf sebagai kesimpulan.
Paragraf deduktif adalah jenis paragraf yang kalimat utama atau pokok pikirannya berada dibagian depan paragraf, kemudian diikuti oleh kalimat-kalimat penjelas.