Rangkuman Materi Bahasa Indonesia Bab 6 Kelas 10 Kurikulum Merdeka
Materi Bahasa Indonesia Bab 6 Kelas 10 Kurikulum Merdeka Untuk SMK/SMA
Ruangbelajarlc - Pembelajaran pada kurikulum merdeka telah membawa perubahan dalam diri siswa, jika siswa benar-benar memahami akan setiap materi yang diberi oleh guru.
Sebagai contoh pembelajaran yang berbasis minat dan bakat siswa yang dimiliki dinilai lebih efektif dan kreatif.
Siswa akan memiliki kemauan yang tinggi saat belajar, karena bakat yang dimilikinya akan tersalurkan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.
Nah, untuk kali ini kami akan memberi ringkasan materi singkat bahasa indonesia kelas 10 SMK/SMA pada semester 1 dan 2.
Seperti yang sudah kami posting sebelumnya tentang ringkasan yang lain yang dapat dikunjungi pada bagian link dibawah ini
Bab 1 : Menyimak Teks Laporan Observasi secara Kritis
Bab 2 : Mengidentifikasi Pesan Teks Monolog yang Mengandung Kritik Sosial
Bab 3 : Mengidentifikasi Isi dan Makna Pada Teks Hikayat
Bab 4 : Menyimak Kritis Teks Negosiasi
Bab 5 : Memahami, Menganalisis Ide Pokok dan Ide Penjelas Pada Teks Biografi
Untuk rangkuman materi kali ini adalah berkaitan dengan "BERKARYA DAN BEREKSPRESI MELALUI PUISI" yaitu materi bahasa indonesia bab 6. Adapun bagian dari bab ini adalah sebagai berikut:
A. Memahami Berbagai Diksi Pada Teks Puisi yang Dibaca
B. Memahami Teks Diskusi dan Menilai Diksi, Rima, dan Tipografi pada Teks Puisi
C. Mengidentifikasi Bagian Tema dan Suasana Pada Teks Puisi
D. Menyajikan Musikalisasi Puisi Secara Kreatif
E. Memberi Tanggapan Terhadap Antologi Puisi Secara Logis dan Kritis
F. Melakukan Pembacaan Puisi Secara Ekspresif dan Kreatif
G. Jurnal Membaca
Untuk penjelasan mengenai bagian dari bab 6 tentang "BERKARYA DAN BEREKSPRESI MELALUI
PUISI". Silahkan pelajari dengan seksama pada bagian dibawah ini.
Contoh gambar penyair puisi
Pada gambar diatas adalah kumpulan penyair yang sangat terkenal di Indonesia. Mereka adalah penulis puisi yang telah menghasilkan berbagai karya. Puisi-puisi yang ditulisnya memiliki nilai yang mendalam dan sangat bagus. Banyak peneliti yang telah menganalisis puisinya dari berbagai jenis.
Nah, untuk pembelajaran kali ini berkaitan dengan karya sastra puisi yang dibuat dan baca melalui ekspresi. Tujuan dari pembelajaran kali ini siswa diharapkan mampu berekspresi untuk mengembangkan bakat yang dimiliki berkaitan dengan puisi.
Pertanyaan Pemantik
1. Apa yang kalian ketahui tentang puisi?
2. Apa saja unsur-unsur dalam pembentuk puisi?
3. Apa ciri-ciri atau karakteristik teks puisi?
Pada bab ini, kalian akan mempelajari secara mendalam teks puisi melalui berbagai aktivitas pembelajaran. Setelah melalui berbagai aktivitas pembelajaran tersebut, kalian diharapkan mampu memahami, melakukan analisis, memberi penilaian, menanggapi dan membaca puisi dengan baik serta memahami pengertian dan karakteristik pada puisi.
A. Memahami Berbagai Diksi Pada Teks Puisi yang Dibaca
Puisi adalah salah satu karya sastra, selain prosa dan drama yang indah untuk dibaca. Sebagai sebuah karya sastra, puisi digunakan seseorang untuk mengungkapkan pikiran, gagasan, dan perasaannya dalam bentuk kata-kata. yang indah.
Kata-kata dalam puisi cenderung bersifat kiasan. Puisi biasanya disampaikan dengan teknik figuratif untuk menciptakan suasana yang mampu menggugah imajinasi, perasaan, dan keindahan bagi pembaca.
Unsur dalam pembentukan puisi meliputi pemilihan kata, irama, rima, larik, tipografi, gaya bahasa (majas), pengimajian, kata konkret, dan kata konotatif.
Unsur Pembentukan Puisi
Berikut penjelasan mengenai unsur pembentuk dalam puisi yaitu :
1. Majas (gaya bahasa)
Unsur yang pertama adalah majas atau gaya bahasa. Majas berkaitan dengan bahasa kiasan yang digunakan untuk menampilkan efek tertentu bagi pembacanya.
2. Pengimajian/citraan
Unsur yang kedua yaitu pengimajian atau yang lebih dikenal dengan sebutan citraan. Pengimajian yaitu berkaitan dengan penggunaan penca indra dalam membuat puisi.
Fungsi imaji yaitu untuk memunculkan efek khayalan bagi pembaca. Contoh imaji yaitu penglihatan, pendengaran, perabaan, pengecapan, penciuman, dan citraan gerak.
3. Kata konkret
Unsur yang ketiga yaitu kata konkrit merupakan kata yang digunakan untuk mengkonkritkan suatu hal.
4. Kata konotatif
Unsur yang ke empat yaitu kata konotatif merupakan kata-kata yang berasosiasi. Asosiasi yaitu kata yang memiliki keterkaitan makna dengan hal lain.
5. Larik
Unsur yang ke lima adalah Larik. Larik yaitu Sebuah baris yang terdapat dalam puisi. Larik sama artinya dengan baris berupa kata, frasa, dan juga kalimat.
B. Memahami Teks Diskusi dan Menilai Diksi, Rima, dan Tipografi pada Teks Puisi.
Memahami teks diskusi dan menilai efektivitas dalam pemilihan kata, rima dan tipografi tentu memerlukan waktu yang tidak sebentar. Membutuhkan waktu dan keseriuasan dalam memahami puisi.
Hal ini dilakukan untuk mengetahui lebih dalam tentang makna, maksud dan pesan yang terkandung dalam puisi. Ini sama artinya dengan menganalisis sebuah puisi.
Jenis-Jenis Puisi
Berdasarkan kurun waktunya dikenal dengan puisi lama meliputi
- Mantra
- Karmina
- Gurindam
- Pantun
- Gurindam
- Syair
- Talibun
Sedangkan untuk puisi baru meliputi
- Balada,
- Elegi
- Epigram
- Himne
- Ode
- Satire
Berdasarkan isi puisinya meliputi :
- Puisi naratif
- Puisi deskriptif
- Puisi lirik
Penggunaan pilihan kata atau diksi, pengaturan tentang rima serta bentuk atau tipografi dalam puisi, tentu sangat penting sekali. Karena untuk mendukung makna dan amanat yang akan disampaikan oleh penyair.
C. Mengidentifikasi Bagian Tema dan Suasana Pada Teks Puisi
Dalam mengidentifikasi tema dan suasana pada puisi bertujuan untuk menemukan makna yang tersurat dan tersirat dalam teks puisi. Ide atau gagasan pokok tersebut disebut tema.
Tema dalam puisi merupakan inti dari makna yang ingin disampaikan oleh penyair. Untuk memahami tema puisi, tentu harus membaca puisi dengan baik dan mendalam. Hal ini karena tema bersifat tersirat.
Tema yang digunakan oleh penyair dalam membuat puisi dapat memberi pengaruh suasana. Misalnya pengaruh bagi yang membacakan puisi tersebut.
Contohnya adalah suasana harus gembira, senang, bahagia, sedih, menangis, terharu, pasrah, sepi dan suasana batin lainnya.
D. Menyajikan Musikalisasi Puisi Secara Kreatif
Menyajikan musikalisasi puisi sesuai makna dan perasaan yang terkandung di dalam teks puisi secara kreatif. Musikalisasi puisi merupakan upaya kolaborasi antara teks puisi dan musik.
Teks puisi tidak hanya untuk dibaca saja, melainkan untuk dipadukan dengan instrumen musikal. Didalam musikalisasi puisi, terdapat beberapa hal yang perlu untuk persiapkan, di antaranya yaitu sebagai berikut.
1. Pemilihan puisi
2. Pemahaman makna puisi
3. Penentuan alat dan jenis musik
4. Penentuan nada dan irama
5. Berlatih sebelum tampil
Dari beberapa penyampaian musikalisasi puisi diatas, tentu menjadi perhatian bagi pembaca puisi bahwa dalam menyajikan puisi harus dengan persiapan yang matang.
E. Memberi Tanggapan Terhadap Antologi Puisi Secara Logis dan Kritis
Menulis tanggapan terhadap antologi puisi secara logis dan kritis dalam bentuk resensi buku. Adapun unsur-unsur yang mencakup dalam resensi buku adalah sebagai berikut:
- Judul
- Identitas buku
- Pendahuluan (orientasi)
- Sinopsis
- Analisis
- Evaluasi
- Kritik
Mengenai panduan dalam menyusun sebuah resensi juga terdapat langkah-langkahnya yaitu sebagai berikut:
1. Menentukan antologi pada puisi yang akan di
2. Membaca antalogi pada puisi dengan seksama dan mendalam
3. Memahami dan mengkaji dengan benar mengenai isi antalogi buku puisi
4. Menulis berbagai informasi penting yang terdapat dalam buku.
Terdapat ketentuan dalam penyusunan resensi yaitu sebagai berikut:
- Menuliskan hal umum tentang buku
- Membuat judul resensi
- Membuat ringkasan/ikhtisar
- Menuliskan hal yang unik/menarik atau berkesan
- Menuliskan manfaat buku
- Menuliskan kekurangan dan kelebihan
- Menuliskan kritik dan saran
- Menuliskan simpulan atau penutup
F. Melakukan Pembacaan Puisi Secara Ekspresif dan Kreatif
Didalam membaca puisi tentu harus dengan penjiwaan. Serta pemahaman dalam penyampaian puisi. Baik melalui pengucapan maupun ekspresi atau gaya. Membaca puisi dengan pribadi tentu berbeda dengan membaca puisi untuk orang lain.
Ketika membaca puisi untuk pribadi tentu bisa dilakukan dengan suasana hening, sepi tanpa ada orang lain yang mengetahuinya.
Namun berbeda dengan membaca puisi untuk orang lain. Tentu harus membacakan puisi agar bisa sampai orang lain ikut terbawa akan perasaan dan kesan terhadap puisi yang dibaca.
Dengan demikian, yang paling pokok dan utama adalah dengan melakukan latihan terlebih dahulu sebelum membaca puisi.
Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi kesalahan atau kekeliruan pada saat puisi dibaca. Selain itu, penghayatan dalam membaca puisi juga sangat penting. Agar semua yang mendengar dan juga membaca ikut terbawa mengenai isi yang terkandung dalam puisi.
Agar membaca puisi dapat berjalan dengan lancar, sesuai dengan harapan. Maka terdapat metode atau teknik dalam pembacaan puisi.
Metode dan teknik pembacaan puisi mencakup :
- Ekspresi/mimik wajah
- Gerak tubuh
- Suara
Metode dan teknik dalam membaca puisi
1. Ekspresi/mimik wajah
Metode yang pertama adalah tentang ekspresi atau mimik wajah. Metode ini berkaitan dengan ekspresi wajah, harus sesuai dengan nada pada puisi.
Makna puisi juga mempengaruhi ekspresi gerakan atau mimik wajah. Contoh, mimik wajah harus sedih, gembira, semangat dan lain-lain.
2. Gerak tubuh/gesture
Metode yang kedua adalah tentang gesture tubuh harus menyesuaikan dengan bacaan puisi. Seperti gerak tubuh pada kaki, tangan kepala dan lain-lain.
3. Lafal/artikulasi
Metode yang ketiga adalah berkaitan dengan lafal atau artikulasi. Metode ini tentu sangat penting sekali dalam pembacaan puisi. Lafal yang jelas dan sesuai dengan isi puisi akan menjadi pendengar merasa terhanyut dengan apa yang disampaikan. Tekanan vokal, suara yang jelas dalam setiap bacaan.
4. Tekanan
Metode yang ke empat adalah tentang tekanan. Metode ini berkaitan dengan nada khusus setiap kata dalam puisi. Tekanan nada yang berbeda antara setiap kalimat. Misalnya tekanan nada tegas, lantang, lembut dan sebagainya.
5. Jeda dan tempo
Jeda merupakan pemberhentian singkat/sesaat pada suatu kata atau baris dalam pembacaan puisi. Pengaturan jeda yang baik dapat memudahkan memahami makna puisi yang dibacakan.
Hal ini akan membuat makna puisi yang dibacakan menjadi bias dan janggal bagi pendengar. Selain jeda, penghentian cepat-lambatnya tempo juga memengaruhi isi suatu kalimat. Tempo memberikan alunan irama pembacaan puisi.
6. Intonasi
Intonasi merupakan tinggi rendahnya nada pada kalimat atau naik turunnya lagu kalimat. Pengaturan intonasi juga dapat menghasilkan jenis kalimat yang berbeda.
Secara umum terdapat beberapa gaya yang sering ditampilkan dalam pembacaan puisi, yaitu sebagai berikut.
1. Pembacaan tekstual
2. Pembacaan deklamasi
3. Pembacaan teatrikal
Langkah-langkah dalam membaca puisi
Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
1. Berdiri dengan tenang dan berdoa dalam hati. 2. Bersikap untuk percaya diri
2. Menghadap ke penonton sekeliling
3. Membaca judul puisi terlebih dan nama penulisnya dengan jelas
4. Berhenti sejenak, dan mengatur nafas
5. Mulailah membaca puisi setiap baris
5. Saat membaca puisi tetap fokus
6. Ketika pembacaan puisi selesai, bersikap tenang lalu lakukan gerakan menghormat kepada penonton.
7. Setelah itu, tinggalkan tempat dengan sikap yang tenang dan tidak perlu tergesa-gesa.
G. Jurnal Membaca
Untuk menambah pengetahuan dalam pembacaan puisi, tentu harus rajin dan sering mencari informasi tentang jurnal. Baik didalam buku maupun secara online.
Buku antologi tentang puisi tersedia sangat banyak dan mudah dicari. Sekarang ini dapat mudah kita dapatkan buku-buku atau hasil karya puisi dari sang penyair terkenal.
Dimana hasil karya tersebut selalu dipublikasikan melalui cetak maupun online.
Unduh di sini : Buku Materi Bahasa Indonesia Kelas 10 kurikulum Merdeka