Rangkuman materi bahasa indonesia Bab 2 kelas 10 kurikulum merdeka
Materi Bahasa Indonesia Bab 2 Kelas 10 Kurikulum Merdeka
Ruangbelajarlc - Pada kesempatan kali ini, kami akan memberikan rangkuman materi bahasa indonesia untuk SMA/SMK Kelas 10 Semester 1 kurikulum merdeka bab 2 yaitu tentang " MENGUNGKAPKAN KRITIK LEWAT SENYUMAN"
Rangkuman Bab 2 terdiri dari beberapa sub bagian yaitu :
A. Mengidentifikasi Pesan Pada Teks Monolog yang Mengandung Unsur Kritik Sosial
B. Menilai Akurasi Kritik Sosial yang Disampaikan
C. Menggunakan Kaidah Bahasa untuk Menyampaikan Kritik
D. Menulis Berbagai Teks Eksposisi Hasil Penelitian Sederhana Untuk Bahan Dalam
Menyampaikan Kritik Sosial
E. Menyajikan Komik Potongan (Comic Strip)
F. Menampilkan Lawakan Tunggal secara Santun
G. Jurnal Membaca
Unduh di sini : Buku Materi Bahasa Indonesia Kelas 10 kurikulum Merdeka
Kurikulum merdeka merupakan salah satu kurikulum yang lebih efektif dalam pembelajaran siswa di sekolah. Kurikulum ini lebih kepada minat dan bakat yang dimiliki oleh siswa.
Pertanyaan Pemantik
- Bagaimana upaya dalam menyampaikan kritik?
- Apa yang dimaksud berpikir kritis?
- Bagaimana menyampaikan kritik sosial dengan baik dan santun jawab?
Materi kali ini akan disajikan secara singkat uraian pembelajaran bahasa indonesia kelas 10 yaitu tentang teks anekdot.
Apa itu teks anekdot? Teks anekdot adalah sebagai salah satu cara dalam menyampaikan kritik dan membuat teks eksposisi berdasarkan hasil penelitian untuk menyampaikan fakta yang terjadi sebagai bahan untuk menyampaikan kritik sosial.
Teks anekdot yaitu sebuah cerita lucu sekaligus mengandung kritik atas fenomena sosial yang terjadi di masyarakat.Di balik humor atau kelucuan yang ditampilkan, anekdot memiliki pesan yang diharapkan dapat memberikan pelajaran kepada khalayak. Teks anekdot dibuat harus berkaitan dengan tema sosial yang dirasakan oleh masyarakat.
A. Mengidentifikasi Pesan Pada Teks Monolog yang Mengandung Unsur Kritik Sosial
Mengevaluasi gagasan dan pesan yang disampaikan melalui lawakan tunggal secara kritis.
Perhatikan contoh teks anekdot
Teks anekdot terdiri dari bagian orientasi, komplikasi, dan evaluasi.
1. Orientasi
Merupakan bagian pengenalan berkaitan dengan apa, kapan, di mana, siapa, mengapa, bagaimana, dan gambaran tentang masalah yang akan dihadapi tokoh.
2. Komplikasi
Berisi masalah yang dihadapi tokoh. Pada bagian ini, penulis menyampaikan puncak cerita yang mengundang tawa sekaligus kritikan terhadap topik yang diangkat.
3. Evaluasi
yaitu bagian yang berisi komentar terhadap isi cerita.
B. Menilai Akurasi Kritik Sosial yang Disampaikan
Menginterpretasi informasi untuk mengungkapkan gagasan, simpati, peduli, empati, pendapat berdasarkan teks visual. Sebagai teks yang berhubungan dengan kejadian alam, fenomena yang terjadi dilingkungan masyarakat.
Teks anekdot tentu dibuat dengan tujuan sebagai hiburan dan kritik sosial masyarakat. Contoh jenis teks yang dapat digunakan sebagai penyampaian kritik sosial yaitu teks berita. Informasi dalam berita lebih akurat dan memiliki pesan yang mendalam. Teks berita adalah bagian dari teks eksposisi.
C. Menggunakan Kaidah Bahasa untuk Menyampaikan Kritik
Memahami kaidah-kaidah bahasa yang digunakan dalam menyampaikan kritik. Untuk menyampaikan kritik sosial, kita dapat menggunakan kaidah bahasa diantaranya seperti dibawah ini:
1. Pertanyaan retoris
Pertanyaan retoris adalah pernah mendapatkan pertanyaan yang sudah jelas jawabannya.
2. Majas sindiran
Majas sindiran adalah bagian kelompok majas yang mengungkapkan maksud, gagasan melalui cara-cara menyindir. Tujuannya adalah meningkatkan kesan dan makna kata terhadap pembaca.
Jenis majas sindiran yaitu :
a. Ironi
Ironi merupakan jenis gaya bahasa yang menggambarkan maksud dengan mengatakan kebalikan dari keadaan yang sebenarnya dengan maksud menyindir.
Contoh:
Harga kepala sangat murah sekali sampai pabrik minyak menjadi tutup.
b. Sinisme
Sinisme merukan jenis gaya bahasa yang berupa ejekan atau sindiran menggunakan kata-kata kasar yang disampaikan secara langsung dengan setulus hati.
Contoh:
Untuk apa punya banyak uang jika untuk makan saja harus selalu diatur dan diatur timbangannya.
Biar sewa, yang penting keren.
c. Sarkasme
Majas sarkasme adalah jenis gaya sindiran yang sangat keras dan terkesan kasar diantara majas yang lain.
Contoh:
Jika sudah tidak punya uang, jangan berharap kamu bisa di tempat ini. Jangan
mimpi, tempat ini tidak pantas untukmu!
3. Kata kerja material
Teks anekdot yang memiliki kata kerja material yang menunjukkan suatu aktivitas. Hal ini terkait dengan tindakan antara tokoh dan alur yang membentuk rangkaian cerita. Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SMA/SMK Kelas X 40
Contoh:
Pada saat melewati jembatan kecil itu, tiba-tiba orang dari suku Kluet mengamati ikan lele besar di pinggir sungai. Kemudian kaget, lalu berteriak, “Itu ikan lele!”
D. Menulis Teks Eksposisi Hasil Penelitian Yang Sangat Sederhana untuk Menyampaikan Kritik Sosial
Membuat kritik sosial yang sederhana agar kritik yang disampaikan bertanggung jawab, kalian harus memiliki data atau informasi yang valid terkait fenomena yang diangkat ke dalam teks. Perhatikan langkah-langkah berikut.
1. Tentukan topik fenomena sosial
2. Menentukan siapa atau apa yang akan menjadi peneliti.
3. Merumuskan hal-hal yang ingin menarik.
4. Tentukan cara pengambilan data.
5. Kumpulkan data yang dipilih dan menarik.
6. Olah data yang telah didapat. Kalian dapat mengolah data.
E. Menyajikan Komik Potongan (Comic Strip)
Menulis teks anekdot dengan informasi yang akurat dan merujuk pada sumber-sumber informasi yang valid dalam bentuk media kreatif.
Teks anekdot juga di sampaikan dengan melalui gambar. Komik yang disampaikan melalui gambar dan tulisan dibuat dengan bentuk panel yaitu per adegan saja.
Ikutilah langkah-langkah berikut untuk membuat komik potongan.
1. Menentukan tema cerita komik.
2. Mengubah cerita menjadi bentuk cerita komik.
3. Membuat bentuk sketsa gambar dan tulisan.
4. Memberi warna atau garis tebal pada setiap sketsa gambar yang dibuat.
F. Menampilkan Lawakan Tunggal secara Santun
Lawan tunggal harus disampaikan dengan bahasa yang sopan dan memiliki unsur mengkritik terhadap keadaan masyarakat. Beberapa istilah yang terdapat dalam naskah
lawakan tunggal berikut terdiri dari :
1. Set up
Set up yaitu bagian yang memiliki kesan tidak ada lucunya sema sekali. Bagian ini hanya sebagai pengantar dalam cerita.
2. Punch
Punch atau punchline adalah salah satu bagian yang memiliki unsur humor dan seharusnya mengundang tawa penonton.
3. Bit
Merupakan bagian dari penggabungan antara set up dan punch yang membahas satu subtema
disebut dengan bit.
4. Rule of three
Rule of three yaitu cara yang dilakukan untuk mengundang tawa setiap penonton yang perlu diperhatikan saat kalian menampilkan lawakan tunggal adalah kesantunan dalam berbahasa.
Tanpa menggunakan kata-kata kasar. Kata “maaf” dan kata lain sejenisnya seperti “permisi” tidak dilarang dalam menyampaikan lawakan tunggal. Selain itu, kritik yang disampaikan harus berdasarkan fakta yang valid agar dapat lebih diterima oleh pihak yang dikritik atau audiensi.
G. Jurnal Membaca
Mengidentifikasi hubungan latar belakang penulis terhadap isi cerita sebuah novel. Pada latar belakang penulis seperti pada novel. Latar belakang penulis yang lain dapat berupa latar belakang budaya, pendidikan, ekonomi, maupun sosialnya.
Contohnya adalah tentang pengaruh latar belakang pendidikan, hobi, latar belakang pekerjaan. Membuat tulisan cerita yang sesuai dengan latar belakang penulis sangat membantu dalam membuat cerita lebih realistis. Penulis akan dapat menggambarkan atau menyampaikan cerita dengan lebih menjiwai.